Rabu, 22 Mei 2019

Konservasi- ILMU KELAUTAN UNIB

Taman Laut
Pengertian taman laut adalah wilayah konservasi ada di dalam laut. Taman laut diperuntukkan untuk melindungi dan menjaga keseimbangan bawah laut. Selain itu, taman laut juga di pakai sebagai tempat berkembang biak flora dan fauna yang hampir punah. Taman laut juga di pakai sebagai tempat untuk memperbaiki ekosistem terumbu karang yang rusak dengan melakukan penanaman kembali terumbu karang.

Taman laut berbeda dengan daerah konservasi lainnya. Taman laut dapat di pakai untuk rekreasi atau untuk tujuan komersil. Hanya saja, karena taman laut adalah daerah konservasi, aturan ketat bagi pengunjung diberlakukan. Hal ini untuk mencegah pengunjung merusak wilayah konservasi. Untuk dapat menjadi taman laut, sebuah daerah diharuskam memenuhi syarat sebagai berikut:

Memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi
Memiliki kekhasan ekosistem
Ekosistem belum mengalami kerusakan parah, sehingga masih bisa diperbaiki
Memiliki hewan asli yang terancam punah.
Memiliki daerah yang luas
Taman laut adalah salah satu konservasi bawah laut yang ada di dunia. Melakukan perburuan ikan di wilayah taman laut sangat dilarang. Selaian itu bagi penyelam yang ingin menyelam, dilarang menyentuh terumbu karang, karena dikhawatirkan akan merusak terumbu karang tersebut. Selain itu, taman laut memiliki fungsi yang berkaitan dengan pelstarian dan bagi manusia itu sendiri


Fungsi Taman Laut
Seperti pada wilayah konservasi lainnya, taman laut memiliki berbagai macam fungsi. Fungsi taman laut di bagi menjadi tiga, yaitu fungsi konservasi, fungsi pendidikan, dan fungsi wisata.

Fungsi konservasi adalah fungsi taman laut sebagai bagian dari wilayah perlindungan flora dan fauna bawah laut. Taman laut dipakai sebagai lokasi budi daya terumbu karang, serta hewan air yang ada di daerah itu. Sebagai tempat konservasi, taman laut berusaha melindungi ekosistem bawah laut dari segala macam ganggungan atau pengerusakan. Pelaku pengerusakan akan mendapatkan tindakan tegas dari pemerintah.
Fungsi pendidikan adalah sebagai sarana belajar serta sarana pengembangan ilmu pengetahuan. Taman laut merupakan laboratorium yang ada di alam. Fungsi ini juga berperan dalam pengembangan ilmu pengentahuan. Dimana peneliti dapat mempelajari karakteristik fauna dan flora di bawah laut. Taman laut juga dapat memberikan ilmu bagi para pelajar, yang ingin mempelajari kehidupan bawah laut.
Fungsi wisata adalah sebagai tempat rekereasi bagi manusia. Fungsi ini berguna bagi manusia yang ingin menikmati suasana alam. Taman laut memiliki keindahan bawah laut yang indah. Hal ini karena ekosistem laut di taman laut sangat di jaga. Keindahan ini adalah salah satu daya tarik wisata untuk berkunjung ke taman laut. Dengan mengetahui keindahan alam, diharapkan manusia tidak lagi merusak ekosistem di alam, terutama ekosistem bawah laut.
Taman laut berperan dalam menjaga keanekaragaman hayati yang ada di dalam laut. Selain itu, dengan adanya laut yang bersih, maka keseimbangan ekosistem mulai membaik. Keseimbangan ekosistem dapat memperbaiki kondisi bumi yang mulai rusak.


Contoh Taman Laut di Indonesia
Indonesia adalah negara yang memiliki banyak keanekaragaman fauna maupu flora. Hal akibat dari indonesia di apit oleh dua samudra dan dua benua. Indonesia sendiri adalah negara maritim. Negara maritim adalah negara yang wilayah terluasnya adalah perairan. Oleh karena itu, ekosistem laut di indonesia sangat banyak dan beragam. Oleh karena itu, pemerintah membangun banyak taman laut di indonesia, dengan harapan untuk melindungi serta menjaga ekosistem bawah laut. Beberapa contoh taman laut di indonesia adalah:

Taman Laut Bunakenm, Sulawesi. Memiliki 390 spesies koral serta berbagai macam fauna seperti ikan hiu, ikan pari, kura- kura, ikan duyung, atau moluska.
Taman Laut Banda, Maluku Tengah. Memiliki 310 jenis karang dan 871 spesies ikan. Taman laut ini termasuk dalam salah satu warisan surga dunia.
Taman Laut Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Wakatobi memiliki hampir semua spesies koral yang ada di dunia. Total ada 750 spesies dari 850 spesies koral di dunia.
Taman Raja Ampat, Papua. Memiliki total 573 jenis koral atau setara dengan 75% dari jenis koral dunia. Selain itu memiliki 1000 jenis ikan dan 700 jenis moluska.

Sabtu, 11 Mei 2019

OSEANOGRAFI FISIKA 2019

OSEANOGRAFI FISIKA

Oleh : JENI RAMA HARNENDA (E1I017068)
Dosen Pengampu : Yar Johan, Dr., S.Pi., M.Si
ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU

OSEANOGRAFI FISIKA
1.1 Pengertian Oseanografi
             Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena fisis dan dinamis air laut yang dapat diaplikasikan ke bidang-bidang lainnya seperti rekayasa, lingkungan, perikanan, bencana laut dan mitigasi (pengelolaan dan pencegahan). Seperti telah kita ketahui bersama, lebih dari 62% kepulauan Indonesia terdiri dari lautan, dan hampir 70% bagian dari dunia juga adalah lautan (Sahala,1984).
1.2      Pengertian Oseanografi fisika
Ilmu ini mempelajari hubungan antara sifat-sifat fisika yang terjadi dalam lautan sendiri dan yang terjadi antara lautan dengan atmosfer dan daratan. Hal ini termasuk kejadian-kejadian pokok seperti terjadinya tenaga pembangkit pasang dan gelombang, iklim dan sistem arus-arus yang terdapat ilautan dunia.
Oseanografi Fisika adalah cabang ilmu oseanografi yang mempelajari segala sesuatu tentang fenomena dan proses-proses fisika di laut.  Hal-hal yang menjadi objek studinya  antara lain ; Arus-arus laut, Gelombang dan Pasang, Penyebaran dan perambatan cahaya dan bunyi di dalam laut, serta sifat-sifat fisika air laut seperti Suhu, Kejernihan, titik beku, daya hantar listrik, dan sifat-sifat fisika lainnya.
Oseanografi fisika adalah Kajian tentang aspek fisika di laut yang meliputi sifat-sifat fisis dan dinamika laut,sedangkan dinamika itu sendiri merupakan gerak air laut yang meliputi arus laut, gelombang laut dan pasang surut laut.
1.3 Manfaat Mempelajari Oseanografi Fisika
1.            Mitigasi bencana alam dari laut, seperti erosi pantai oleh gelombang laut, banjir dan bencana karena gelombang tsunami. Bencana alam dari laut berkaitan erat dengan prosesproses yang terjadi di laut. Dengan demikian, untuk dapat menghindari atau mengurangi kerugian karena bencana tersebut, kita perlu memahami karakter proses-proses tersebut dan hasil-hasilnya.
2.     Memanfaatkan sumberdaya non-hayati laut: seperti mengambil bahan tambang (bahan galian dan mineral), minyak dan gas bumi, energi panas, arus laut, gelombang dan pasang surut. Berkaitan dengan tujuan ini, studi oseanografi dilakukan untuk mengetahui kehadiran, potensi, dan karakter sumberdaya.
3.      untuk mengetahui keadaan sifat fisik laut yang hari makin hari dipengaruhi oleh globalisasi, dan untuk menentukan pergerakan arus dan gelombang yang terus menerus di sepanjang pantai yang harus dperhitungkan pada saat akan mengadakan pembangunan di wilayah pinggir pantai maupun untuk pembangunan infrastruktur pinggir pantai.
4.     untuk mengamati Fenomena dinamika laut seperti pasang surut, arus, transport massa air, dan sebagainya, termasuk fenomena-fenomena yang belum terungkap secara lugas, contohnya fenomena el nino dan la nina, dibutuhkan informasinya oleh banyak negara. Semua fakta di atas mengukuhkan pentingnya samudera bagi kehidupan nasional, regional, dan internasional. Dan ini juga mengukuhkan pentingnya disiplin ilmu oseanografi untuk lebih dilirik, dipahami, bahkan didalami oleh para intelektual yang meminatinya (Suwarni,2011).


PASANG SURUT (PASUT)

1.1 Pengertian Pasang surut (Pasut)
Pasang surut laut merupakan fenomena alam yang terjadi akibat gaya tarik bumi terhadap benda angkasa terutama Bulan dan Matahari. Air laut di permukaan bergerak sangat dinamis sehingga di setiap daerah akan memiliki karakteristik pasang surut laut yang berbeda. Penentuan karakteristik pasang surut laut di Indonesia menggunakan formula Formzahl yang didapat dari beberapa nilai konstanta harmonik hasil dari pengolahan data pasang surut(Widyantoro,2014).

1.2 Bulan Purnama dan Bulan Perdani
1.2.1 Bulan Purnama
Bulan purnama dalah salah satu fase bulan di mana bulan terletak di belakang bumi ditinjau dari matahariPasang surut air laut dapat dipengaruhi oleh gravitasi bulan atau gravitasi matahari. Akan tetapi gravitasi bulan memiliki pengaruh yang lebih besar daripada gravitasi matahari karena jarak bulan lebih dekat ke bumi. Kondisi air laut pasang terjadi dua kali yaitu saat bulan purnama dan bulan baru. Pada belahan bumi yang mengalami bulan purnama, jarak air laut dengan pusat bulan lebih dekat daripada jarak pusat bumi dengan pusat bulan. Hal yang sama terjadi pada belahan bumi yang mengalami bulan baru, jarak air laut dengan pusat bulan lebih jauh daripada jarak pusat bumi dengan pusat bulan. Ini mengakibatkan gaya gravitasi bulan lebih kuat daripada bumi untuk menarik air laut. Air laut menjadi sedikit lebih tinggi terhadap permukaan bumi, inilah yang disebut air laut pasang (spring tide).

1.2.2 Bulan Perdani
Kondisi ini terjadi pada belahan bumi yang tidak mengalami bulan purnama maupun bulan baru atau disebut pasang perbani. Peningkatan ketinggian air laut di bagian yang mengalami bulan purnama maupun bulan baru tentunya mengambil jatah air dari belahan bumi lainnya. Hal ini menyebabkan belahan bumi lainnya mengalami permukaan laut yang surut. Pada saat bulan separuh, air laut surut lebih banyak terjadi karena bagian bumi tersebut berada tepat ditengah diantara bagian yang mengalami bulan purnama dan bulan baru. Maka disebut juga dengan air laut surut (Neap tide).




Daftar Pustaka
Suwarni.2011.Pengantar Oseanografi.Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumbaerdaya Non Hayati:Jakarta
Sahala, Hutabarat dan Stewart M. Evans. 1984. Pengantar Oseanografi.Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Widyantoro.2014.KARAKTERISTIK PASANG SURUT LAUT DI INDONESIA.Vol 20, No 1:JAKARTA.